PACITAN – Peredaran rokok ilegal di Kabupaten Pacitan kini mulai memanfaatkan jalur distribusi online. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat mengungkap modus baru para pelaku yang mengandalkan jasa kurir dan ekspedisi untuk menghindari razia petugas.
Plt Kepala Bidang Penegakan Hukum Satpol PP Pacitan, Widiyanto, menjelaskan bahwa praktik pengiriman rokok ilegal secara daring menjadi tantangan tersendiri dalam upaya pemberantasan peredaran rokok tanpa cukai.
“Rokok ilegal saat ini banyak dikirim lewat jasa kurir. Ini jadi tantangan karena tidak mudah mendeteksi isi paket jika tidak ada kecurigaan awal,” ujarnya,
Dalam operasi terakhir, tim gabungan yang melibatkan Bea Cukai Madiun dan aparat penegak hukum lainnya menyisir 12 toko di sekitar Pasar Kalak, Kecamatan Donorojo. Razia juga menjangkau sejumlah titik layanan pengiriman barang di wilayah Kecamatan Punung dan Pringkuku.
Meskipun tidak ditemukan barang bukti rokok ilegal, pengawasan terhadap peredaran produk tembakau tanpa pita cukai terus diperketat. Edukasi kepada masyarakat juga menjadi fokus utama.
“Pencegahan tak hanya melalui penindakan. Kami juga rutin melakukan sosialisasi mengenai ciri-ciri rokok ilegal,” jelas Widiyanto.
Dalam sosialisasi itu, petugas mengenalkan lima ciri utama rokok ilegal, yakni tanpa pita cukai, pita cukai palsu, pita cukai bekas, salah personalisasi, dan salah peruntukan.
Satpol PP mengimbau masyarakat untuk tidak tergoda harga murah rokok ilegal. Selain merugikan negara karena menghindari pajak, rokok jenis ini juga tidak melalui proses pengawasan mutu dan berisiko terhadap kesehatan.
Program pemberantasan rokok ilegal di Pacitan sendiri mendapat dukungan penuh dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Ke depan, kegiatan pengawasan akan digelar secara berkala untuk menekan peredaran rokok ilegal, termasuk yang dipasarkan melalui jalur online.
“Kami berharap masyarakat makin sadar bahwa membeli rokok resmi dengan pita cukai bukan hanya soal aturan hukum, tapi juga kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah,” pungkasnya.
